Its Always Been You
It’s Always Been You
Hari sudah mulai malam. Langit diluar sana sudah menjadi gelap dan matahari sudah digantikan oleh bulan. Bintang-bintang berkedip-kedip diluar sana begitu indahnya. Aku masih terduduk di teras depan rumahnya memandangi bintang-bintang itu. Angin meniup lembut wajahku dan menyadarkanku akan sesuatu.
Ada yang hilang...
Aneh rasanya, apa ini?
Ah mungkin hanya perasaanku
saja.
Aku berusaha menampis
perasaan tak enak yang mulai menjalari hatiku ini.
♫♪♫
Hari ini melelahkan sekali
disekolah...
“Daa, Kia. Thanks yaa” Kataku
kepada sahabat tercintaku, Nikia yang udah berbesar hati nganterin aku pulang.
“Oke. Aku pulang dulu ya daa”
Pamit Nikia.
Aku masuk kedalam rumah
melepas sepatu dan meletakkan ke rak sepatu lalu menuju kamarku. Mengambil
laptop dan menghidupkannya.
Iseng-iseng aku buka
Facebook. Aku buka kronologiyang dulu-dulu tepat tahun 2009. Aku membuka-buka
kronologi itu bulan demi bulan.
Aku tertegun..
Membaca nama seseorang disana..
Aku mulai teringat
tentangnya, cerita kita dulu, dan bagaimana kisah itu terpendam tanpa pernah
berakhir. Dan aku melupakannya, entah apa sekarang yang membuaku ingat lagi.
Mungkin ini mimpi buruk atau secercah cahaya yang membawaku ke mimpi indah? Aku
terus memikirkannya..
Memikirkan tentang masa lalu.
Membuatku mengingat semuanya..
“Titaaa, udah malam cepat
mandi!!” Terdengar teriakan mama membuat aku kaget.
“Ha? Udah malam?” Pikirku
dalam hati..
“Iyaa Ma” Kataku.
Lalu aku mematikan lepi dan cuss
mandi~
Setelah selesai mandi aku ketiduran
karena kecapekan melamun..
♫♪♫
Berhari-hari aku
memikirkan itu..
Mengingat-ingat
kembali yang terjadi. Ada perasaan aneh muncul. Perasaan terhadapnya muncul
kembali. Perasaan kepadanya. Kepada seseorang dimasa laluku, Joe.
Entah apa yang
kupikirkan. Harusnya aku tak membiarkan perasaan itu. Aku sudah punya seseorang
yang selalu bersamaku sekarang, Nathan.
Lama-kelamaan rasa
itu semakin menyiksaku. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan. Antara Joe dan
Nathan.
“Titaaaaa..” Sapa
Nikia dan Dini berteriak.
“Ahh kalian..”
Gerutuku kepada mereka.
“Kamu kenapa diam aja
gini? Tanya Nikia
“Iya nggak
biasanya..” Tambah Dini
Karena aku nggak bisa
bohong ke sahabat-sahabatku ini, akhirnya aku menceritakan semuanya..
Kejadian dari awal
sampai akhirnya menjadi seperti ini..
“Aku cuma pengen
ngungkapin perasaan aku aja ke dia. Setelah itu aku bakal menjalani semua
seperti sedia kala. Nggak ada perasaan yang ngeganjal lagi dihati kaya gini”
kataku kepada Nikia dan Dini setelah aku menjelaskan semuanya.
“Tita..Ketika kamu
mencintai dua orang, itu pertanda bahwa
kamu harus MEMILIH, kamu nggak mungkin mencintai dua orang sekaligus!” Kata
Nikia tiba-tiba yang ngebuat aku diam seketika.
“Nik..aku nggak bisa milih” Kataku lesu.
“Tita kamu pikirin
dulu deh semuanya” Kata Dini
Kata-kata Nikia tetep
terbayang-bayang diingatanku. Aku nggak tau harus ngapain. Harus gimana?
♫♪♫
Aku harus bicara sama Nathan..
Harus!!
To: Nathan
Nathan, aku mau ngomong..
Send..
*drrr...drrrr...* telepon Tita bergetar tanda ada sms.
Tita segera membukanya.
From : Nathan
Iya Tita. Mau ngomong apa?
Tita lalu langsung memencet tombol reply di teleponnya
itu..
Tita : Nathan, kita itu sebenernya apasih?
Nggantung gitu..
Nathan : Maksud kamu apa , Ta?
Tita : Kita apa? Pacar bukan, temen tapi
lebih.
Nathan : Pacar aja :D
Tita : Nggak kayak gitu juga, Nathan..
Nathan : Terus gimana?
Tita : Emm lebih baik kita temenan biasa aja
ya Nathan.
Nathan : Kenapa? Ada yang lain ya? :)
Tita : Nathan.. nggak kok :/
Nathan : Hmm Tita.. Kalau kamu butuh aku, aku
masih ada kok buat kamu:)
Tita : Makasih Nathan :’)
Nathan : Sama-sama Tita
Aku
nggak sanggup lagi membalas sms dari Nathan. Apa aku jahat banget sama dia?
Kenapa dia selalu baik sama aku. Bahkan apa yang telah aku lakuin ke dia itu
kayaknya nyakitin banget :(
Maafin
aku ya Nathan..
♫♪♫
Lalu aku
nyeritain semuanya ke Nikia sama Dini tanpa terkecuali. Gimanapun keputusan aku
kata mereka, mereka bakal terus dukung aku. Oh big thanks to my beloved friend:*
Setidaknya perasaanku jadi lebih baik.
Lalu aku
mulai deketin Joe lagi. Sms dia. Dan baiknya, dia juga ngasih respon positif ke
aku. Dan aku sering curhat ke Nathan. Nathan sering banget bantu aku buat bisa
sama Joe. Entah kenapa Nathan baik banget ke aku. Aku juga masih ingat jelas
kata-kata Nathan ke aku.
“aku
bakal nunggu kamu Tita”
Bahkan
waktu aku nyuruh dia buat nyari cewek lain dia bilang..
“aku
bakal cari cewek lain setelah kamu sama dia. Jadi aku tau ada yang jaga kamu.
Setidaknya udah ada dia”
Nathan..
Kenapa
bukan kamu yang aku pilih..
♫♪♫
Hari sudah mulai malam. Langit diluar sana sudah menjadi gelap
dan matahari sudah digantikan oleh bulan. Bintang-bintang berkedip-kedip diluar
sana begitu indahnya. Aku masih terduduk di teras depan rumahnya memandangi
bintang-bintang itu. Angin meniup lembut wajahku dan menyadarkanku akan
sesuatu.
Ada yang hilang...
Aneh rasanya, apa ini?
Ah mungkin hanya perasaanku
saja.
Aku berusaha menampis
perasaan tak enak yang mulai menjalari hatiku ini.
Aku rindu..
Rindu Nathan..
“Tita..sekarang
kamu gimana?” Tanya Dini mengagetkan lamunanku
“Gimana
apanya?” Tanyaku balik ke Dini
“Joe”
Jawab Dini singkat
“ Aku
udah nggak sms dia lagi” jawabku
“Kenapaaaa?”
Tanya Nikia Kaget
“Sepertinya
aku masih sayang ke Nathan” Jawabku pasrah..
“Kenapa
kamu bilang gitu?” Nikia tetap bertanya
“Entahlah.
Aku mulai sadar sesuatu”
♫♪♫
Baru saja aku mau sms Nathan,
Nathan udah sms dulu..
Nathan : Tita..
Tita : Iya, Nathan. Apa? :)
Nathan : Emm..Sms cewek duluan itu gimana?
Nathan?
Tanyain itu ke aku? Nathan kamu udah mau ninggalin aku?
Tita :
Ya ngajak kenalan. Siapa sih? :)
Berusaha
aku nguatin diri. Aku harus sadar. Kita Cuma temen :’)
Nathan :
Udah lupain aja. Gimana Joe? Nggak sms Joe?
Tita : Nggak akan. Nggak gimana-gimana. Ahh
Nathan. Cerita dong. Kan aku biasanya juga cerita ke kamu.
Nathan :
Tapi enak kamu masih dibales. Nanti kamu marah
Tita :
Siapa sih yang kamu sms? Nggak lah ;)
Nathan :
Emm Mara, Tita..
Mara?
Haah? Mara? Apa yang dipikirin sama Nathan..
Tanpa
sadar air mata mengalir dari mata aku..
Nathan..
Tita :
Mara? Oh semangat ya
Nathan :
Bantuin dong, Tita..
Bantuin?
Bantuin gimana Nathan.. Hati aku seakan ada yang meremas..
Remuk
seketika..
Tita :
Iya. Udah dulu ya
Nathan :
Tita? Kemana?
Boleh aku nangis sekarang? Aku sanggup terus
nglanjutin percakapanku sama Nathan. Kenapa hatiku rasanya sakit banget?
Kenapa? Kenapa aku baru menyadari aku sayang Nathan Kemarin. Apa aku udah
terlambat? Terlambat banget?
Tapi aku
sayang sama Nathan. Aku sadar aku ninggalin dia adalah hal terbodoh. Tapi, tapi
kenapa aku sakit kaya gini? Kenapa Nathan bohongin aku?
Apa arti
kata-kata Nathan ke aku. Mungkin aku nggak akan terlalu sakit seandainya Nathan
nggak bilang kata-kata itu ke aku. Aku terlalu percaya Nathan bakal
sama aku terus walaupun aku apain aja dia. Aku nggak pernah nyangka semua jadi
kaya gini. Aku bahkan udah nggak sms Joe demi deket lagi sama Nathan. Kembali
ke janji-janji Nathan dulu ke aku. Tapi setelah aku kembali? Nathan Kemana?
Aku
harus bilang sesungguhnya ke Nathan...
Harus..
Tapi aku
nggak sanggup bertemu dengannya saat ini..
Aku
butuh waktu..
♫♪♫
4
messages received
7 missed
calls
Beberapa
kali Nathan menghubungiku. Tapi aku nggak sanggup..
Setelah
beberapa hari menghindar. Akhirnya kuputusnkan untuk bertemu dengan Nathan..
“Tita..akhirnya
kamu dateng” Kata Nathan senang
“Maaf
telat” Balasku singkat
“Maafin
aku Tita..” Kata Nathan tulus. Aku tau Nathan tulus. Tapi hati ini sakit
sekali. Sakit..
“Nggak
papa” Aku bohong
“Jangan
bohong Tita..” Nathan tau aku bohong
“Aku
nggak bohong. Gimana dia?” Aku bohong lagi
“Udalah
Tita.. Jangan sok kuat” Kenapa Nathan tau aku banget
“Nathan..
I wanna tell you
how I feel, but I'm scared. Scared of being hurt again, scared of you not
feeling the same and scared of falling harder. I’m sorry I love you” Kataku
memberanikan diri
“Tita..”
Nathan terdiam
Aku
menangis terisak..
“Dengerin
aku.. aku udah nggak suka dia Tita. Aku Cuma sayang sama kamu. Nggak ada yang
lain. Cuma kamu. Maafin aku buat kamu sakit. Makanya Tita kalau ada yang sayang
kamu tulus itu dijaga” Nathan marah (?)
“Maaf” aku
cuma bisa bilang itu
Tiba-tiba
Nathan meraihku dan mendekapku di pelukannya..
Mata
Nathan menatap mataku tajam..
Menghapus
air mataku..
Dan
berkata “Tita..aku Cuma sama kamu. Percayalah.. Kamu jangan takut kehilangan
aku. Kalau kamu nggak mau kehilangan aku. Kita sama-sama lagi Tita. Ya?” Kata
Nathan
Nathan..
Kenapa kamu begitu membuat berdegup kencang?
“Tita?”
Nathan bertanya lagi.
Aku
tidak bisa berkata apapun. Aku hanya bisa menggangukkan kepalaku tanda aku
menyetujui itu...
Kami
berpelukan..
Nathan
bilang “Tita.. mungkin kalau nggak gini. Kamu nggak balik lagi ke aku”
“Nathan..”
“Sudah
Tita. Yang perlu kamu tau, aku sekarang sama kamu. Bukan dia. Bukan siapapun”
Kata Nathan lagi.
Aku
mengganguk lagi..
♫♪♫
Aku
menyadari..
Memang
aku cuma suka
kepada Joe..
Sedang
kepada Nathan, mungkin aku sayang..
Aku
butuh dia untuk melengkapi hari-hariku disini. Begitu pula seharusnya.
Saat
cinta kembali pulang,
Nathan..
It’s Always
Been You ♥
Comments
Post a Comment
Dont Forget Leave a comment ;)